BALEENDAH,(GM)-
Kondisi jembatan gantung yang berada di Kampung Parunghalang RT 04/RW 01 Kel. Andir, Kec. Baleendah, Kab. Bandung sudah cukup membahayakan warga penggunanya. Sebab di beberapa bagian jembatan, bautnya sudah longgar dan bahkan sebagian lagi hilang. Apalagi, sejak sepuluh tahun lalu, jembatan yang menghubungkan Kec. Baleendah dan Kec. Dayeuhkolot ini tidak diperbaiki.
Untuk menghindari terjadinya hal yang tidak diinginkan seperti jembatan roboh di Bogor beberapa waktu lalu, jajaran Polsek Dayeuhkolot melakukan pengecekan dan pemeriksaan kondisi jembatan gantung tersebut.
Menurut Kapolsek Dayeuhkolot, AKP Sugeng Edi Haryanto, pengecekan sengaja dilakukan mengingat jembatan gantung tersebut sudah lebih dari 10 tahun belum pernah diperbaiki. Dikhawatirkan, jembatan gantung sepanjang kurang lebih 100 meter dengan lebar sekitar 1,5 meter ini dapat roboh sewaktu-waktu. Apalagi, penggunaan jembatan itu oleh warga tergolong cukup tinggi.
"Setelah kami lakukan pengecekan, kondisinya masih layak pakai. Tapi harus diwaspadai karena di beberapa bagian baut penguatnya longgar dan sebagian lagi hilang," katanya.
Menurut Sugeng, meski belum memakan korban, kewaspadaan perlu dijaga. Karena pada tahun lalu, katanya, jembatan ini sempat rusak gara-gara tertabrak sebuah rumah panggung yang hanyut. Jembatan bisa berfungsi kembali setelah diperbaiki secara swadaya oleh warga setempat.
"Jembatan gantung ini sangat vital, sebagai jalan alternatif penghubung antara Kecamatan Dayeuhkolot dan Baleendah. Rata-rata warga kabupaten yang akan menuju Kota Bandung pun lewat sini. Apalagi pada saat banjir tiba, jembatan gantung selalu digunakan warga terutama yang menggunakan sepeda motor," bebernya.
Dijaga polisi
Selain roboh, risiko lain yang mengancam penggunanya adalah luapan air Sungai Citarum yang bisa saja memutuskan kawat baja dan alas jembatan yang terbuat dari kayu dan beton. Untuk menghindari penumpukan warga yang melintas di jembatan gantung tersebut, setiap hari Polsek Dayeuhkolot menempatkan dua orang anggotanya.
"Setiap hari, ada petugas kami yang berjaga di dua sisi jembatan. Tujuannya agar pelintas jembatan ini tidak menumpuk di tengah. Karena, kalau bebannya terlalu berat, kami khawatir jembatan ini bisa putus," ujarnya.
Ia mengatakan, hasil pengecekan jembatan gantung itu akan segera dilaporkan kepada pihak berwenang di tingkat kecamatan.
Untuk menghindari terjadinya hal yang tidak diinginkan seperti jembatan roboh di Bogor beberapa waktu lalu, jajaran Polsek Dayeuhkolot melakukan pengecekan dan pemeriksaan kondisi jembatan gantung tersebut.
Menurut Kapolsek Dayeuhkolot, AKP Sugeng Edi Haryanto, pengecekan sengaja dilakukan mengingat jembatan gantung tersebut sudah lebih dari 10 tahun belum pernah diperbaiki. Dikhawatirkan, jembatan gantung sepanjang kurang lebih 100 meter dengan lebar sekitar 1,5 meter ini dapat roboh sewaktu-waktu. Apalagi, penggunaan jembatan itu oleh warga tergolong cukup tinggi.
"Setelah kami lakukan pengecekan, kondisinya masih layak pakai. Tapi harus diwaspadai karena di beberapa bagian baut penguatnya longgar dan sebagian lagi hilang," katanya.
Menurut Sugeng, meski belum memakan korban, kewaspadaan perlu dijaga. Karena pada tahun lalu, katanya, jembatan ini sempat rusak gara-gara tertabrak sebuah rumah panggung yang hanyut. Jembatan bisa berfungsi kembali setelah diperbaiki secara swadaya oleh warga setempat.
"Jembatan gantung ini sangat vital, sebagai jalan alternatif penghubung antara Kecamatan Dayeuhkolot dan Baleendah. Rata-rata warga kabupaten yang akan menuju Kota Bandung pun lewat sini. Apalagi pada saat banjir tiba, jembatan gantung selalu digunakan warga terutama yang menggunakan sepeda motor," bebernya.
Dijaga polisi
Selain roboh, risiko lain yang mengancam penggunanya adalah luapan air Sungai Citarum yang bisa saja memutuskan kawat baja dan alas jembatan yang terbuat dari kayu dan beton. Untuk menghindari penumpukan warga yang melintas di jembatan gantung tersebut, setiap hari Polsek Dayeuhkolot menempatkan dua orang anggotanya.
"Setiap hari, ada petugas kami yang berjaga di dua sisi jembatan. Tujuannya agar pelintas jembatan ini tidak menumpuk di tengah. Karena, kalau bebannya terlalu berat, kami khawatir jembatan ini bisa putus," ujarnya.
Ia mengatakan, hasil pengecekan jembatan gantung itu akan segera dilaporkan kepada pihak berwenang di tingkat kecamatan.
(B.110)**