Status Tangkuban Perahu waspada

BANDUNG - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyurati Gubernur Jawa Barat, Bupati Bandung Barat dan Subang terkait status Gunung Tangkuban Perahu yang meningkat dari aktif normal menjadi waspada (level II).

"Dengan peningkatan status menjadi waspada, direkomendasikan wisatawan, pendaki dan masyarakat tidak mendekat ke kawah dalam radius 1,5 kilometer. Kami sudah surati gubernur dan bupati setempat terkait rekomendasi PVMBG," kata Kepala Bidang Pengamatan Gunung Api PVMBG Badan Geologi Hendrasto di Bandung, hari ini.

Menurut Hendrasti, PVMBG menaikkan status aktivitas Gunung Tangkuban Perahu sejak Kamis (23/8) pukul 23.00 WIB, menyusul adanya peningkatan aktivitas ke level waspada atau level II.

Peningkatan aktivitas gunung itu, kata Hendrasto terpantau sejak 13 Agustus 2012 dan ditetapkan ke level waspada pada Kamis tengah malam.

"PVMBG sudah memberikan rekomendasi kepada pemerintah daerah setempat, langkah selanjutnya tergantung pemerintah daerah, terutama terkait rekomendasi tidak ada pendakian atau aktivitas wisata di radius 1,5 kilometer dari kawah," katanya.

Namun demikian, kata Hendrasto, masyarakat diimbau untuk tidak terpancing isu-isu yang tak jelas sumbernya, dan tetap berkoordinasi dengan BPBD dan Posko Pengamatan Gunung Api Tangkuban Perahu di Desa Cikole Lembang.

Sementara itu Gunung Tangkuban Perahu sempat mengalami peningkatan status menjadi Siaga pada tahun 2005, namun tidak sampai terjadi letusan, jelas Hendrasto.

Gunung Tangkuban Perahu merupakan obyek wisata gunung api yang terletak di kawasan Lembang.

Editor: SASTROY BANGUN
Share:

76 Warga Diungsikan Akibat Kebakaran di Kertasari

Bandung - Rumah yang terbakar di Kampung Sukasari, Desa Cibeureum RT 4 RW 13, Kecamatan Kertasari, Kabupaten Bandung, dipastikan berjumlah 15 unit. Akibat peristiwa itu, 18 kepala keluarga (KK) atau 76 orang diungsikan.

"Korban yang rumahnya terbakar diungsikan, itu diurus sama BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Kabupaten Bandung," ujar anggota UPTD Pemadam Kebakaran Ciparay Kabupaten Bandung, Didin, saat dihubungi detikbandung, Senin (20/8/2012).

Meski rumah yang terbakar mencapai belasan, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. "Enggak ada korban," tegasnya.

Dijelaskannya, proses pemadaman api dibantu warga sekitar. Sementara pihaknya menurunkan lima unit mobil damkar masing-masing dua unit dari UPTD Damkar Cicalengka, dua unit dari Soreang dan satu unit dari Cicalengka. Saat ini, api di lokasi sudah padam.

"Yang terbakar itu mayoritas rumah semi permanen," ucap Didin. Namun soal penyebab kebakaran pihaknya belum mengetahui secara pasti dan masih dalam proses penyelidikan petugas.

Informasi yang dihimpun detikbandung, para korban yang rumahnya terbakar untuk sementara diungsikan ke Madrasah Tsanawiyah Sukasari. BPBD dan Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kabupaten Bandung menangani para korban di lokasi.
Share:

Sepanjang bulan Ramadan, di Kabupaten Bandung terjadi 30 kasus kebakaran, dengan 2 orang korban jiwa. Penyebab kebakaran tersebut, rata-rata terjadi akibat kelalaian masyarakat yang meninggalkan rumah pada saat tarawih dan Subuh setelah sahur.

“Memang bisa dibilang setiap bulan puasa kasus kebakaran selalu tinggi, yah itu tadi penyebabnya kelalaian masyarakat. Hal ini juga terjadi pada tahun lalu dan beberapa tahun sebelumnya, untuk tahun lalu saja ada sekitar 25 kasus kebakaran pada saat bulan puasa,” kata Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Pemadam Kebakaran Dinas Perumahan Tata Ruang dan Kebersihan (Dispertasih) Kabupaten Bandung Hendi Kurniawan kepada INILAH.COM, Sabtu (18/8/2012).

Terlebih, kata Hendi, bulan puasa selalu bertepatan dengan musim kemarau. Dimana pada musim kemarau ini cuaca panas dapat mempercepat proses pembakaran. Dan celakanya, kata dia, di musim kemarau ini pihaknya kesulitan mencari sumber air sehingga pihaknya cukup kerepotan dalam memadamkan api.

“Apalagi di Kabupaten Bandung ini ketersediaan hydran di pemukiman belum banyak. Baru ada di beberapa perumahan formal dan pabrik-pabrik saja, itupun belum tentu berfungsi,” ujarnya.

Terkait mudik Lebaran, Hendi mengimbau kepada masyarakat dapat berhati-hati sebelum pergi meninggalkan rumah. Dengan memastikan peralatan listrik yang sekiranya tidak diperlukan sebaiknya dimatikan atau dicabut dari saklarnya.

“Kan kalau mudik biasanya beberapa hari, sebelum meninggalkan rumah sebaiknya cabut peralatan listrik yang tidak dipakai, kecuali yang penting seperti lemari es karena ada persediaan makanan atau penerangan rumah. Regulator kompor gas juga lebih baik dicabut saja untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan,” pungkasnya.[jul]
Share:

DEFINISI BENCANA


Definisi Bencana
Peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor alam dan/atau faktor non alam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis. (Definisi bencana menurut UU No. 24 tahun 2007)
Bencana merupakan pertemuan dari tiga unsur, yaitu ancaman bencana, kerentanan, dan kemampuan yang di picu oleh suatu kejadian.
Posisi Geografis Indonesia
Indonesia terletak pada pertemuan tiga lempeng tektonik dunia, memiliki lebih dari 128 gunung berapi aktif, dan sekitar 150 sungai, baik besar maupun kecil, yang melintasui wilayah padat penduduk.
Danau toba yang terkenal itupun sebetulnya sebuah Caldera atau lubang dipermukaan bumi yang diakibatkan oleh gempa vulkanik. Bila luas danau toba mencapai 100 kilometer persegi, bisa dibayangkan betapa besar gempa tersebut, yang konon terjadi sekitar 74000 tahun lalu.
Coba kita ingat beberapa catatan bencana alam besar yang pernah di alami negeri tercinta ini.
  • 1815
    Gunung tambora meletus. Jumlah korban saat itu tidak tercatat dengan baik, namun dapat dipastikan melebihi jumlah korban letusan gunung krakatau.
  • 1883
  • Gunung krakatau meletus, mengakibatkan tsunami dan menghilangkan lebih dari 36000 jiwa. Letusan ini menjadi catatan sejarah dunia tersendiri karena tsunami yang diakibatkan mencapai hingga Hawaii dan Amerika Selatan.
  • 1930
  • Gunung merapi meletus. Mengakibatkan 1300 orang harus kehilangan nyawa
  • 1963
  • Gunung Agung Meletus. Menewaskan sekitar 1000 jiwa
  • 2004
  • Gempa dan Tsunami melumatkan aceh dan kawasan sekitarnya serta menewaskan sekitar 170 ribu jiwa, jumlah terbesar yang tercatat dalam sejarah modern bencana alam indonesia
  • 2005
  • Gempa di Nias ­ Sumatera tanggal 28 Maret 2005 mengakibatkan sekitar 1000 orang meninggal
  • 2006
  • Gempa di Yogyakarta, menewaskan sekitar 5.782 jiwa
  • 2007
  • Gempa di Bengkulu - Sumatera tanggal 12 september 2007 yang mengakibatkan sekitar 70 penduduk tewas.
Itu semua belum termasuk bencana banjir, tanah longsor, angin topan dan sebagainya. Dan yang penting harus tertanam dibenak kita, bencana bukan hanya bencana alam, bencana dapat terjadi karena faktor alam maupun non alam seperti budaya, agama, dan tentu saja manusia. Di indonesia, risiko bencana dapat disebabkna oleh faktor geologis (gempa, tsunami, letusan gunung berapi), Hydrometeorologis (bnajir, tanah longsor, kekeringan, angin topan), biologis (wabah penyakit, penyakit tanaman, penyakit ternak, hama tanaman), kegagalan teknologi (kecelakaan industri dan transportasi, radiasi nuklir, pencemaran bahan kimia), dan faktor sosial politik (konflik horisontal, terorisme, ideologi, religi).
Share:

Ditinggal Nonton Rumah Ganda Ludes Terbakar


KUTAWARINGIN (GM) - Kurang dari 10 menit, rumah semipermanen milik Ganda (60), warga Kampung Sirnagalih, RT 01/RW 06, Desa Gajah Mekar, Kec. Kutawaringin, Kab. Bandung, luluh lantak dilalap si jago merah, Kamis (9/8) pukul 15.40 WIB. Diduga api berasal dari tungku kayu bakar yang lupa dimatikan penghuni rumah.

Share:

MUSIBAH KEBAKARAN YANG BERUNTUN :

03/8/2012 pkl. 15.30 WIB Ciwidey :
terjadi kebakaran pada pkl. 15.00 WIB 1 rumah di Kp. Sukawening RT 01/03 Ds. Warjabakti, korban menderita a/n Samsuri 55 thn. 1 kk/ 2 jiwa, api diperkirakan berasal dari hubungan arus pendek listrik, KJ = 0, kerugian diperkirakan mencapai 25 juta Rupiah

05/8/2012 pkl. 00.30 WIB Soreang :
Telah terjadi kebakaran di Kp. Cipeer RT 02/04 Ds. Cingcin soreang pada pkl. 23.30 WIB. 1 unit rumah kontrakan milik Ibu Eros hancur, Dan 1 unit rumah milik Bpk. Aup RR, KJ = 0 Korban menderita 3 KK, kerugian diperkirakan mencapai 25 juta Rupiah. api diperkirakan berasal dari hubungan arus pendek listrik.

6/8/2012 pkl. 09.30 WIB Ibun :
Terjadi kebakaran pada pkl. 09.00 WIB di di Kp. Pasirtukung RT 02/03 yang menghancurkan 1 unit bangunan rumah dan 2 rumah lainnya RR. KJ = 0
Tindakan :
Mengirimkan bantuan logistic berupa :
- Terpal 2 lembar
- Family Kit 4 paket
- Tikar 4 lembar
- Selimbut 8 lembar
- Kid ware 3 paket
- Sandang 4 paket

7/8/2012 pkl.20.00 WIB Pacet :
Terjadi kebakaran pada pkl. 19.30 WIB di Kp. Maruyung RT 02/01 Ds. Maruyung yang menghancurkan 22 unit bangunan rumah
Korban menderita :
1. Enjang Suryana 35 thn 1 kk / 5 jiwa
2. Enjang Suhaya 37 thn. 1 kk / 5 jiwa (1 orang anak 4 thn)
3. Sapid 63 thn. 1 kk / 6 jiwa
4. Asep Supriatna 1 kk / 5 jiwa (1 orang anak 2 thn)
5. Osid 1 kk / 2 jiwa
6. Ateu 1 kk / 4 jiwa (2 orang anak 3 dan 5 thn)
7. Mamat 1 kk / 5 jiwa
8. Otang 1 kk / 3 jiwa (1 orang anak 2 thn)
9. Ujang W. 1 kk / 4 jiwa
10. Tatang 1 kk / 7 jiwa (1 orang anak 2 bulan)
11. Uus suhatman 1 kk / 3 jiwa (1 orang anak 6 thn)
12. Mae 1 kk / 1 jiwa
13. Ridwan R. 1 kk / 3 jiwa (1 orang anak 3 thn)
14. Ade Tarmono 1 kk / 4 jiwa
15. Amin 1 kk / 3 jiwa
16. Sodikin 1 kk / 3 jiwa (1 orang anak 1 thn)
17. Sambas 1 kk / 3 jiwa (1 orang anak 1 thn)
18. Cahri 1 kk / 4 jiwa
19. Saepudin 1 kk / 6 jiwa
20. Ujang Misbah 1 kk / 4 jiwa
21. Oman 1 kk / 4 jiwa (1 orang anak 4 thn)
22. Makmun 1 kk / 6 jiwa
23. Dayat 1 kk / 4 jiwa
24. Dedi 1 kk / 3 jiwa
25. Opik 1 kk / 6 jiwa
26. Solihin 1 kk / 2 jiwa (1 orang ibu hamil 8 bln.)
27. Wismah 1 kk / 5 jiwa (2 orang anak 2,5 thn. dan 5 thn.)
- Total 27 kk / 110 jiwa, 1 orang diantaranya ibu hamil 8 bln. Dan 13 orang balita.
- MD = 1 orang anak perempuan a/n Rika Aprilia 5 thn.
Tindakan :
- Assessment
- Koordinasi dengan SKPD terkait, relawan dan Muspika setempat
- Mendirikan posko tanggap darurat selama 7 hari
- Mendirikan dapur umum

8/8/2012 Pkl. 16.30 WIB Pasirjambu :
Terjadi kebakaran pada pkl. 16.00 WIB di Kp. Cisondari RT 04/01 Ds. Cisondari Kec. Pasirjambu yang menghanguskan 1 unit bangunan ternak ayam milik Hj. Yayu Rahayu. Api diperkirakan berasal dari penghangat batu bara.
KJ = 0
2000 ekor ayam hangus terbakar
Kerugian diperkirakan mencapai 100 Juta Rupiah

9/8/2012 Pkl. 21.00 WIB Pasirjambu :
Terjadi kebakaran pada pkl. 20.00 WIB di Kp. Mekarmaju RT 02/11 Ds. Pasirjambu Kec. Pasirjambu.
KJ = 0
Korban menderita = 3 kk / 11 jiwa
10/8/2012 Pkl. 11.30 WIB Kutawaringin :
terjadi kebakaran pada pkl. 14.30 WIB. Di Kp. Dano RT 01/11 Ds. Kutawaringin.
1 rumah = hancur
1 rumah = RR
KJ = 0
Korban menderita 2 kk / 5 jiwa
Asal api dari tungku dapur

10/8/2012 Pkl. 14.30 WIB Ciparay :
terjadi kebakaran pada pkl. 14.30 WIB di Kp. Babakan Ciparay RT 01/03 Ds. Ciparay Kec. Ciparay, akibat kejadian tersebut :
2 rumah = hancur
Korban MD = 1 orang a/n Ibu Tuti 75 thn.
Korban menderita 2 kk
Asal api diperkirakan dari hubungan arus pendek listrik
Kerugian diperkirakan mencapai 80 juta Rupiah

12/8/2012 Pkl. 13.00 WIB Ciparay :
terjadi kebakaran pada pkl. 02.00 WIB dini hari tgl. 12/8/2012 di kp. Babakan Caringin RT 03/10 Ds. Ciparay Kec. Ciparay.
1 rumah = hancur
KJ = 0
Korban menderita a/n Bpk Ecar 1 kk / 6 jiwa

12/8/2012 Pkl. 14.46 WIB Pacet :
terjadi kebakaran pada pkl. 13.50 WIB di kp. Nunuk Kulon RT 02/04 Ds. Mekarsari Kec. Pacet.
1 rumah = hancur milik Bpk Aceng Tarmedi 62 thn.
1 rumah = RR milik Bpk Ayi Dadang 40 thn
KJ = 0
Korban menderita 2 kk
Share:

Maps

Pengikut