KUTAWARINGIN (GM) - Kurang dari 10 menit, rumah semipermanen milik Ganda (60), warga Kampung Sirnagalih, RT 01/RW 06, Desa Gajah Mekar, Kec. Kutawaringin, Kab. Bandung, luluh lantak dilalap si jago merah, Kamis (9/8) pukul 15.40 WIB. Diduga api berasal dari tungku kayu bakar yang lupa dimatikan penghuni rumah.
"Pada saat kejadian, rumah Ganda dalam keadaan kosong. Waktu itu Ganda pergi menonton pertandingan sepak bola di lapangan yang tak jauh dari rumahnya. Padahal saat itu ia sedang memasak nasi. Karena merasa perginya tidak akan lama, ia tidak mematikan api," kata Wahyu, salah seorang tetangga.
Diduga tungku yang masih menyala itu tertiup angin hingga membesar. Kobaran api menjilati dapur di mana banyak tersimpan barang yang mudah terbakar.
Warga baru mengetahui rumah Ganda terbakar, setelah kepulan asap hitam tertiup angin. Selain menghanguskan rumah tersebut, kobaran api juga sempat membakar kandang ayam milik Jaenudin (60) yang berada di samping rumah Ganda. Beruntung, api bisa dijinakkan sebelum membakar rumah milik tetangganya itu.
Ketika kejadian berlangsung, istri korban, Rohmah (45) dan anak bungsunya Zidan (7) sedang berbelanja kebutuhan Lebaran ke Pasar Soreang. Saat pulang, keduanya hanya bisa melihat rumahnya telah berubah menjadi abu.
"Istri dan anaknya lagi belanja baju dan kebutuhan Lebaran. Kasihan, saat datang cuma bisa lihat puing-puingnya saja," tutur Wahyu.
Sebenarnya, warga sudah berupaya keras memadamkan api. Tapi karena sulit mendapatkan air, api sulit dikendalikan. Pasir pun sempat digunakan, tapi tetap saja sulit menjinakkan si jago merah. "Kesulitan yang sama juga dialami mobil pemadam kebakaran, karena tak bisa masuk ke lokasi kejadian," paparnya.
Setelah hampir satu jam petugas pemadam kebakaran dan warga berusaha memadamkan, akhirnya kobaran api berhasil dipadamkan. Namun rumah sederhana yang dihuni tiga orang ini tak bisa diselamatkan. "Apa jadinya bila api tidak cepat dipadamkan, bisa-bisa semua rumah yang ada di Kp. Sirnagalih ikut terbakar," ujarnya.
Kebakaran besar
Berdasarkan catatan "GM", dalam dua pekan terakhir terjadi 2 kali kebakaran besar. Kejadian pertama menghanguskan gudang majun dan dua unit rumah di Jalan Raya Cisaat, Kp. Sukawargi, RT 03/RW 04, Desa Jelegong, Kec. Kutawaringin, Kab. Bandung, Sabtu (28/7) pukul 13.00 WIB. Kerugian akibat kejadian itu ditaksir lebih dari Rp 2 miliar.
Kejadian terakhir bahkan sampai menelan korban jiwa, Rika (5), warga Kp. Maruyung RT 02/RW 01 Desa Maruyung, Kec. Pacet. Ia tewas terpanggang hidup-hidup, Selasa (7/8) pukul 19.00 WIB. Kebakaran menghanguskan 22 rumah yang berada di kawasan padat penduduk tersebut.
"Pada saat kejadian, rumah Ganda dalam keadaan kosong. Waktu itu Ganda pergi menonton pertandingan sepak bola di lapangan yang tak jauh dari rumahnya. Padahal saat itu ia sedang memasak nasi. Karena merasa perginya tidak akan lama, ia tidak mematikan api," kata Wahyu, salah seorang tetangga.
Diduga tungku yang masih menyala itu tertiup angin hingga membesar. Kobaran api menjilati dapur di mana banyak tersimpan barang yang mudah terbakar.
Warga baru mengetahui rumah Ganda terbakar, setelah kepulan asap hitam tertiup angin. Selain menghanguskan rumah tersebut, kobaran api juga sempat membakar kandang ayam milik Jaenudin (60) yang berada di samping rumah Ganda. Beruntung, api bisa dijinakkan sebelum membakar rumah milik tetangganya itu.
Ketika kejadian berlangsung, istri korban, Rohmah (45) dan anak bungsunya Zidan (7) sedang berbelanja kebutuhan Lebaran ke Pasar Soreang. Saat pulang, keduanya hanya bisa melihat rumahnya telah berubah menjadi abu.
"Istri dan anaknya lagi belanja baju dan kebutuhan Lebaran. Kasihan, saat datang cuma bisa lihat puing-puingnya saja," tutur Wahyu.
Sebenarnya, warga sudah berupaya keras memadamkan api. Tapi karena sulit mendapatkan air, api sulit dikendalikan. Pasir pun sempat digunakan, tapi tetap saja sulit menjinakkan si jago merah. "Kesulitan yang sama juga dialami mobil pemadam kebakaran, karena tak bisa masuk ke lokasi kejadian," paparnya.
Setelah hampir satu jam petugas pemadam kebakaran dan warga berusaha memadamkan, akhirnya kobaran api berhasil dipadamkan. Namun rumah sederhana yang dihuni tiga orang ini tak bisa diselamatkan. "Apa jadinya bila api tidak cepat dipadamkan, bisa-bisa semua rumah yang ada di Kp. Sirnagalih ikut terbakar," ujarnya.
Kebakaran besar
Berdasarkan catatan "GM", dalam dua pekan terakhir terjadi 2 kali kebakaran besar. Kejadian pertama menghanguskan gudang majun dan dua unit rumah di Jalan Raya Cisaat, Kp. Sukawargi, RT 03/RW 04, Desa Jelegong, Kec. Kutawaringin, Kab. Bandung, Sabtu (28/7) pukul 13.00 WIB. Kerugian akibat kejadian itu ditaksir lebih dari Rp 2 miliar.
Kejadian terakhir bahkan sampai menelan korban jiwa, Rika (5), warga Kp. Maruyung RT 02/RW 01 Desa Maruyung, Kec. Pacet. Ia tewas terpanggang hidup-hidup, Selasa (7/8) pukul 19.00 WIB. Kebakaran menghanguskan 22 rumah yang berada di kawasan padat penduduk tersebut.
(B.104)**
Tidak ada komentar:
Posting Komentar