SOREANG, (PRLM).- 168 rumah di Desa Ciheulang Kecamatan Ciparay, Kabupaten Bandung rusak diacak-acak oleh angin puting beliung. Kejadian ini terjadi pada Senin (15/10) sekitar pukul 15:30, meski tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini namun kerugian yang diderita mencapai milyaran rupiah.
“Datangnya angin puting beliung secara tiba-tiba, angin mulanya datang dari dekat pabrik yang berada di wilayah Desa Serang Mekar. Kemudian angin maju ke arah pemukiman warga padat penduduk dengan berputar-putar selama 5 menit," kata Yandri (30) warga Desa Ciheulang Kecamatan Ciparay, Selasa (15/11) dini hari.
Yandri mengatakan dengan kejadian tersebut tidak hanya rumah warga yang hancur, namun angin puting beliung itu juga menghancurkan lahan perkebunan milik warga, "Ini adalah musibah terparah yang pernah diderita oleh warga Ciheulang," katanya.
Hal senada disampaikan Apri (68), menurutnya musibah yang sama pernah terjadi pada tahun 1979. Namun pada saat itu, angin puting beliungnya menewaskan beberapa warga. "Kejadian yang sama terulang kembali saat ini, akan tetapi syukur Alhamdulillah tidak ada korban yang meninggal dunia akibat angin puting beliung ini," kata Apri.
Apri memaparkan bahwa kejadian tersebut, terjadi sangat cepat, "Ketika angin berputar-putar, saya spontan merangkul tiga cucu saya yang masih kecil. Untuk melindungi ketiga cucu saya itu dari bahaya," katanya.
Apri mengalami luka ringan yakni luka goresan di kaki akibat seng yang berterbangan dan tertimpa genteng rumah. Sementara itu rumah milik warga lainnya yang mengalami kerusakan berat adalah rumah milik Oom Komariah (60).
Oom mengaku masih tidak percaya atas apa yang telah terjadi pada rumah miliknya. Hal ini disebabkan pada saat kejadian, ia sedang didalam rumah. Ketika angin berputar disekitar rumahnya, ia langsung keluar menyelamatkan diri dan meninggalkan rumah.
"Saat ini rumah saya hancur dan hanya tersisa barang-barang yang juga rusak karena kejadian itu, atap genting rumah saya berterbangan dan seng-seng juga ikut berterbangan, kondisi rumah saya rusak berat," kata Oom.
Ia berharap pemerintah Kabupaten Bandung untuk secepatnya memberikan bantuan terhadap warga yang mengalami korban angin puting beliung.
Sementara itu saat dimintai keterangan, Kepala Desa Ciheulang Iyam Maryam, mengatakan bahwa tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, "Namun jumlah rumah rusak mencapai 168 buah," katanya.
Dalam kejadian tersebut kata Iyam, sedikitnya 3 rumah milik warga kondisnya rusak berat, sedangkan dua lainnya mengalami kerusakan kategori sedang dan ratusan lainnya mengalami kerusakan ringan. "Ketiga rumah yang mengalami kerusakan kategori berat adalah rumah milik Misbah (55), Alo (40) dan Iam (50). Ketiganya merupakan warga kampung Babakan Cipasung RT 05 RW 06 Desa Ciheulang Kecamatan Ciparay," ujarnya.
Iyam memaparkan bahwa hingga saat ini pihak pemerintah Desa dengan Muspika masih tetap siaga satu. Hal ini disebabkan Guna mencegah hal-hal yang tidak diinginkan, seperti pencurian harta benda misalnya. "Petugas Siskamling siaga penuh di lokasi kejadian selama 24 jam, saya khawatir ada warga yang kemalingan karena kondisi disini sedang carut marut," ujarnya.
Dengan kejadian tersebut, Iyam meminta kepada seluruh warga masyarakat untuk tenang, sabar dan tabah dalam menghadapi cobaan ini.
Pihaknya juga telah melakukan pendataan rumah-rumah rusak tersebut dan secepatnya datanya akan disampaikan kepada pihak pemerintah Kabupaten Bandung sebagai dasar pengajuan bantuan.
Dari pantauan wartawan, warga hingga dini hari ini masih membersihkan pecahan-pecahan genting, pecahan seng, dan barang-barang yang hancur berterbangan di lokasi kejadian. Yang aneh, kata salah seorang warga, adalah Masjid Al Ikhlas yang berada dí lokasi kejadian tÍdak mengalamÍ kerusakan, tetapi bedug yang ada didalamnya terbang terbawa angin. (A-211/A-147)***