CICALENGKA,(GM)-
Pascakebakaran yang menghanguskan 639 kios dan 487 lapak PKL serta 104 rumah warga, Sabtu (22/10) pukul 14.40 WIB, Pasar Tradisional Cicalengka Kab. Bandung seperti bekas perang. Ratusan pedagang kehilangan harta benda. Bahkan sebagian kehilangan mata pencaharian setelah barang-barang miliknya ludes dilalap si jago merah.
Sementara untuk mengetahui sebab-sebab kebakaran, Polres Bandung sudah memeriksa empat saksi. Mereka adalah R. Dede Septijadi (53) Kepala UPTD Pasar Cicalengka dan tiga orang pedagang, yaitu Abas (50), Widowati (36), Sugino (36).
Pantauan "GM" di lokasi Minggu (23/10), jajaran Muspika Cicalengka, anggota DPRD Kab. Bandung, UPTD Pasar Cicalengka, dan BPBD Kab. Bandung mengadakan pertemuan dengan 100 lebih pedagang di aula kantor Camat Cicalengka, Minggu (23/10).
Pertemuan dihadiri Camat Cicalengka Achamd Rizky Nugraha, Kapolsek Cicalengka Kompol Teddy Wijaya, S.H., Danramil Cicalengka Kapten Rifai Lubis, anggota DPRD Kab. Bandung, Cecep Suhendar, dan pihak terkait lainnya.
Kapolres Bandung, AKBP Sony Sonjaya, S.I.K. melalui Kapolsek Cicalengka, Kompol Teddy Wijaya, S.H. mengatakan, pihaknya kini berusaha mengamankan barang-barang milik para pedagang yang masih tersisa. Hal itu untuk menghindari penjarahan di lokasi. Pengamanan dengan menurunkan satu peleton pasukan Dalmas Polres Bandung. "Pengamanan yang dilakukan kepolisian itu, setelah api mulai padam Sabtu malam pukul 21.30 WIB," katanya.
Untuk penyelidikan lebih lanjut pihaknya akan mendatangkan Puslabfor dari Mabes Polri untuk mengetahui penyebab kebakaran.
Camat Cicalengka, Achmad Rizky Nugraha mengatakan, berdasarkan data terakhir diketahui, 639 kios dan 487 lapak PKL, kantor UPTD Pasar, dan Masjid Ahidayah luluh lantak. Sedangkan rumah yang terbakar sebanyak 104 unit tersebar di RT 01-RT 04/RW 04 Desa Cicalengka Wetan yang dihuni 159 KK (600 jiwa). Dari ratusan jiwa itu, 76 balita dan 3 ibu hamil.
"Data ini segera kami laporkan ke Bupati," katanya.
Sementara itu Kepala Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskoperindag) Kab. Bandung, Bambang Budiraharjo mengatakan pihaknya belum mengetahui berapa besaran kerugian yang diderita pedagang Pasar Cicalengka.
"Untuk kerugian masih dihitung, yang jelas miliaran rupiah," tegasnya.
Pasar darurat
Pengurus Ikatan Pedagang Pasar Cicalengka Soleh mengharapkan, para pedagang bisa berdagang kembali. "Kami tak bisa menunggu lama. Apalagi, ini urusan perut," katanya.
Untuk itu, ia berharap Pemkab Bandung memfasilitasi dan merekomendasikan agar Jalan Raya Cicalengka Barat sebagai Tempat Penampungan Sementara (TPPS).
"Kami berharap, tidak terjadi perebutan lahan. Jadi, diharapkan ada garis pembatas. Soalnya, besok (hari ini, red) pedagang yang masih memiliki barang yang tersisa, bisa berjualan kembali. Jangan sampai kami menjadi korban akibat kebakaran ini. Apalagi, di pasar ini ada lebih dari 1.000 pedagang," katanya
Sedangkan Endih, pedagang pakaian mengharapkan, pasar darurat tidak jauh dari lokasi yang sekarang. Meski sampai saat ini para pedagang belum bisa menentukan akan berdagang di mana.
"Ibu mah, ingin berdagang kembali. Soalnya, sumber pencaharian sehari-hari dari berdagang," harap Hj. Oneng (56), seorang pedagang pakaian kepada "GM" di sela-sela pertemuan dengan muspika.
Sama halnya yang dikatakan Ny. Imas Masitoh (47), pedagang pakaian lainnya. Menurutnya, sebagian besar barang miliknya sudah menjadi abu.
Desakan dibangunnya pasar darurat, juga disampaikan anggota Komisi A DPRD Kab. Bandung, Cecep Suhendar. Ia menyatakan prihatin atas peristiwa kebakaran tersebut. Ia pun mengharapkan Pemkab Bandung dan dinas terkait segera memberikan pertolongan kepada para korban. "Termasuk, Pemkab Bandung juga segera mencari tempat untuk mengevakuasi para pedagang dan korban yang rumahnya terbakar," katanya.
Hal senada disampaikan Ketua Komisi D, Saepul Bahri. "Pentingnya segera membangun pasar darurat ini, supaya para pedagang tidak mengalami kerugian dobel, yaitu kerugian materi karena kiosnya terbakar dan kerugian karena tidak bisa berdagang lagi pascakebakaran. Untuk kerugian yang kedua bisa diantisipasi dengan segera membangun pasar darurat," timpal Saepul.
Sementara itu, BPBD Provinsi Jabar telah menyalurkan bantuan untuk korban kebakaran Pasar Tradisional Cicalengka, di antaranya air minum 40 dus, mi instan 40 dus, kecap 5 dus, bubur bayi 5 dus, susu bubuk 5 dus, empat terpal, tikar plastik 24 dus, selimut 30, dan minyak goreng 5 dus. Selain itu, peralatan mandi 40 dus. (B.105/B.35/B.84)**
Pasar Cicalengka Seperti Sisa Perang
Komp Perkantoran Pemkab Bandung
Jl. Bandung-Soreang KM 17 Bandung, 40911
Tidak ada komentar:
Posting Komentar