Deputi Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Ir. Sugeng Triutomo, DESS., - mewakili Kepala BNPB DR. Syamsul Maarif, Msi. yang sedang dalam perjalanan dari Sumatera Barat - membuka secara resmi acara “Gelar Relawan Penanggulangan Bencana Tahun 2011” di Bumi Perkemahan Kiara Payung, Kecamatan Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Provinsi Jawa Barat, Jumat sore (14/10). Acara tersebut akan berlangsung selama 3 (tiga) hari mulai tanggal 14-16 Oktober 2011.
Dalam kata sambutan Syamsul Maarif yang dibacakan oleh Sugeng Triutomo mengatakan, “Kita dapat bersama-sama bertemu dalam acara Gelar Apel Gabungan Relawan Penanggulangan Bencana dari lembaga usaha dan organisasi masyarakat. Saya mengucapkan terima kasih dan selamat datang di Bumi Perkemahan Kiara Payung, Jatinangor ini di sela-sela kesibukan para relawan sehingga dapat hadir dalam acara ini.”
Menurut Syamsul Maarif bahwa wilayah Indonesia berada di daerah yang sangat rawan bencana, baik bencana alam maupun bencana sosial. Berbagai bencana silih berganti mengguncang Indonesia, seperti saat ini ada 16 gunung api dengan status Waspada dan 5 gunung dengan kondisi Siaga dan yang terakhir gempa bumi di Bali. Untuk itu upaya-upaya penanggulangan bencana dengan penguatan dalam mengurangi risiko bencana menjadi sangat penting, khususnya di daerah-daerah rawan bencana.
“Peran relawan yang diandalkan dalam penanggulangan bencana selama ini sudah sangat eksis, terutama dalam masa tanggap darurat. Peranan relawan yang cukup signifikan, kecepatan dan semangat dalam melakukan aksi penanggulangan bencana. Hampir 80% upaya penanangan darurat dilakukan oleh masyarakat itu sendiri, termasuk oleh para relawan. Selain itu juga diharapkan para relawan dalam upaya penanggulangan bencana dapat lebih berperan dalam fase sebelum bencana, pada saat terjadi bencana hingga pasca bencana. Ada beberapa tantangan sehubungan dengan peran relawan, seperti koordinasi, kompetensi, prosedur tetap (protap), jaringan dan kemitraan. Oleh karena itu BNPB menganggap perlu untuk mewujudkan relawan yang tanggap, tangkas dan tangguh dalam penanggulangan bencana, “kata Syamsul Maarif seperti yang dibacakan oleh Sugeng Triutomo.
Direktur Pemberdayaan Masyarakat BNPB Ir. H. Medi Herlianto, CES, MM., sebagai Ketua Panitia Gelar Relawan PB melaporkan, “Tujuan pelaksanaan acara Gelar Relawan PB ini antara lain: (1) Membangun koordinasi yang baik dan efektif antar-relawan, (2) Meningkatkan pemahaman dan ketrampilan relawan sesuai keahlian bidang PB, dan (3) Meningkatkan kesiapsiagaan dan ketrampilan relawan melalui simulasi lapangan PB.”
Medi Herlianto melanjutkan bahwa sasaran kegiatan ini adalah sebagai berikut:
Terjalinnya koordinasi yang baik dan efektif antar-relawan penyelenggaraan Gelar Relawan.
- Meningkatnya pemahaman, kemampuan dan keterampilan relawan terkait dalam penyelenggaraan PB.
- Meningkatnya kesiapsiagaan relawan dan aparatur terkait dalam PB.
Acara dalam Gelar Relawan PB ini meliputi (1) Apel Siaga gelar relawan, (2) Diskusi Cluster, (3) Pembelajaran clusterrelawan, (4) Simulasi PB, (5) Sertifikasi relawan, (6) Api unggun dan Refleksi Kegiatan, serta (7) Informasi dan media komunikasi. Pada acara ini juga terdapat pameran kebencanaan yang diikuti oleh lembaga usaha dan organisasi serta instansi pemerintah dan perguruan tinggi dengan menampilkan beberapa informasi kebencanaan dan peralatan pendukung kebencanaan. Peserta pameran antara lain:
- Karina.
- PT Transavia.
- Sekar Telkom.
- Pusdatinmas BNPB.
- BPBD Provinsi Jawa Barat.
- Pusat Krisis Fakultas Psikologi Universitas Indonesia.
- Pusat Penelitian Mitigasi Bencana Institut Teknologi Bandung.
- Sinarmas.
- MDMC.
- Pertamina Peduli.
- IOM.
- Yayasan SAR Indonesia.
- Artha Graha Peduli.
- Compnet.
- Pramuka.
- STKS Bandung.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar