KUTAWARINGIN,(GM)-
Tanggul jembatan Ciseah di Kampung Ciseah, Desa Pameuntasan, Kec. Kutawaringin, Kab. Bandung yang roboh akibat terjangan air Sungai Ciwidey tahun 2010, sampai sekarang belum diperbaiki. Warga minta dinas terkait untuk segera memperbaikinya karena khawatir akan mengganggu fungsi jembatan.
Kalau tanggul ini dibiarkan, dikhawatirkan mengganggu jembatan sebab tanggul ini berfungsi sebagai penahan jembatan tersebut. Pantauan "GM" di lapangan, tanggul penahan jembatan Ciseah sepanjang 5 meter roboh hampir setengahnya. Bahkan antara tanggul dan jembatan tampak retakan.
Dadang Hermawan, salah satu anggota Komunitas Mulasara Alam Para Nonoman kepada "GM", Kamis (24/3), menggatakan, tanggul jembatan Sungai Ciwidey masih berusia muda. Beberapa minggu setelah dibangun, tanggul sepanjang 5 meter ini langsung roboh.
"Tanggul Jembatan tersebut dibangun sekitar bulan Februari 2010. Namun beberapa minggu kemudian, datang banjir bandang yang merobohkan tanggul," katanya.
Dadang menuturkan, dilihat secara sepintas tanggul tidak terlihat kokoh. "Harusnya antara tanggul dengan jembatan ini ada besi pengait atau penghubung, sehingga tidak bergeser. Namun ini tidak ada, sepertinya asal nempel saja. Tidak itu saja, batunya seperti cuma ditumpu di atas tanah sehingga tidak akan tahan terhadap luapan sungai," katanya.
Menurut Dadang, dengan kondisi seperti ini, masyarakat meminta Pemkab Bandung secepatnya memperbaiki tanggul. Apabila dibiarkan, dikhawatirkan bisa mengganggu fungsi jembatan Ciseah.
"Kalau tidak ada tanggul penahan, bisa saja jembatan bergeser karena tiang diterjang air sungai bila meluap. Kalau jembatan ini roboh, dampaknya besar karena jembatan ini jalur penghubung Kutawaringin dan Katapang," ujarnya.
Lebih lanjut Dadang menuturkan, pemkab juga diminta membersihkan sisa pohon bambu yang terbawa ke tengah sungai yang menghambat aliran sungai. (B.97)**
Tidak ada komentar:
Posting Komentar