SOREANG,(PRLM).- Tepat satu tahun pascalongsor yang menewaskan 44 jiwa di Perkebunan Teh Dewata Pusat, Desa Tenjolaya, Kecamatan Pasir Jambu, Kabupaten Bandung, warga pun sudah memulai aktivitasnya dan pembangunan terus berjalan. Saat ini, telah selesai dibangun 12 unit rumah dari 30 unit rumah yang nantinya akan ditempati warga Kampung Dewata RW 11 dan RW 15, Desa Tenjolaya. "Kita juga telah selesai membangun pabrik pengelolaan teh lalu perbaikan infrastruktur jalan yang dulu sempat tertutup. Dan, para pekerja sekarang sudah pada kembali dari tempat pengungsian,” kata Manajer Produksi Kantor Bersama Perkebunan (KBP) Chakra, Odi Rusmiadi, saat ditemui "PRLM" di Perkebunan Teh Dewata, Desa Tenjolaya, Rabu (23/2).
Odi menuturkan, proses produksi sempat vakum selama sebulan karena pabrik pengelolaan produksinya tidak bisa digunakan. Namun, Maret 2010 perlahan-lahan kegiatan produksi mulai berjalan. "Kejadian longsor pada 23 Februari 2010 sangat menimbulkan trauma bagi para pekerja sekaligus warga kami. Namun, dengan adanya program penyembuhan trauma (trauma healing) membuat kondisi mental warga berangsur pulih,” katanya.
Sementara itu Ketua RW 15 Ana Juhana mengatakan, rasa takut warga terhadap kejadian longsor sudah hilang. Namun, saat ini belum semua warganya kembali ke Perkebunan Teh Dewata. "Sebelumnya terdapat 462 KK, tapi sekarang tinggal 446 KK. Banyak warga yang mengungsi ke keluarganya belum kembali lagi ke sini,” tuturnya.(A-194/A-88)***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar