BALEENDAH,(GM)-
Pihak Kec. Baleendah kini tidak mendirikan dapur umum untuk para pengungsi korban banjir. Pasalnya, para korban banjir itu lebih memilih diberi bahan makanan ketimbang yang sudah dimasak.
Seperti diungkapkan Lurah Baleendah, Heru Kiatno kepada "GM", Jumat (10/12). Menurutnya, untuk banjir kali ini pihaknya memang tidak membuat dapur umum seperti sebelumnya. Sebab bantuan sekarang diberikan langsung berupa beras atau mi instan.
"Kalau dulu ada dapur umum, yang dibagikan makanan yang sudah masak. Tapi karena sekarang masyarakat minta mentahannya saja dan mereka yang memasak, kita tidak membuat dapur umum lagi," jelasnya.
Dalam penyaluran bantuan, ia mengatakan, tidak dilakukan tiap hari. Terkadang bantuan diberikan untuk 2 - 4 hari.
Disebutkan, bantuan tersebut disebar ke beberapa titik pengungsian seperti GOR kelurahan, Gedung Juang, Gedung Warakawuri, dan Gedung PDIP Kab. Bandung. "Untuk bantuan, kita terus disuplai dari Pemkab Bandung melalui kecamatan. Selanjutnya kita dari kelurahan yang membagikan sumbangan ini kepada para korban bencana," katanya.
Sementara itu banjir yang melanda beberapa titik di Kab. Bandung hingga kini belum surut. Beberapa kecamatan yang masih digenangi banjir, di antaranya Kec. Baleendah, Kec. Dayeuhkolot, dan Bojongsoang. Ketiga kecamatan ini tergenang banjir akibat luapan Sungai Citarum yang sudah tidak bisa menampung air akibat curah hujan tinggi.
Pantauan "GM" di lapangan, banjir masih merendam ratusan rumah dan menggenangi Jalan Raya Banjaran, Jln. Baleendah, dan Jln. Anggadireja Baleendah. Akibatnya jalur penghubung Banjaran-Dayeuhkolot ini tidak bisa dilalui kendaraan dan dialihkan ke jalur Bojongsoang. (B.97/B.84)**
Pihak Kec. Baleendah kini tidak mendirikan dapur umum untuk para pengungsi korban banjir. Pasalnya, para korban banjir itu lebih memilih diberi bahan makanan ketimbang yang sudah dimasak.
Seperti diungkapkan Lurah Baleendah, Heru Kiatno kepada "GM", Jumat (10/12). Menurutnya, untuk banjir kali ini pihaknya memang tidak membuat dapur umum seperti sebelumnya. Sebab bantuan sekarang diberikan langsung berupa beras atau mi instan.
"Kalau dulu ada dapur umum, yang dibagikan makanan yang sudah masak. Tapi karena sekarang masyarakat minta mentahannya saja dan mereka yang memasak, kita tidak membuat dapur umum lagi," jelasnya.
Dalam penyaluran bantuan, ia mengatakan, tidak dilakukan tiap hari. Terkadang bantuan diberikan untuk 2 - 4 hari.
Disebutkan, bantuan tersebut disebar ke beberapa titik pengungsian seperti GOR kelurahan, Gedung Juang, Gedung Warakawuri, dan Gedung PDIP Kab. Bandung. "Untuk bantuan, kita terus disuplai dari Pemkab Bandung melalui kecamatan. Selanjutnya kita dari kelurahan yang membagikan sumbangan ini kepada para korban bencana," katanya.
Sementara itu banjir yang melanda beberapa titik di Kab. Bandung hingga kini belum surut. Beberapa kecamatan yang masih digenangi banjir, di antaranya Kec. Baleendah, Kec. Dayeuhkolot, dan Bojongsoang. Ketiga kecamatan ini tergenang banjir akibat luapan Sungai Citarum yang sudah tidak bisa menampung air akibat curah hujan tinggi.
Pantauan "GM" di lapangan, banjir masih merendam ratusan rumah dan menggenangi Jalan Raya Banjaran, Jln. Baleendah, dan Jln. Anggadireja Baleendah. Akibatnya jalur penghubung Banjaran-Dayeuhkolot ini tidak bisa dilalui kendaraan dan dialihkan ke jalur Bojongsoang. (B.97/B.84)**
Tidak ada komentar:
Posting Komentar