SOREANG, (PRLM).- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung akhirnya mendirikan lima dapur umum di tiga kecamatan korban banjir, yakni Baleendah, Dayeuhkolot, dan Bojongsoang, mulai Sabtu (11/12). Persediaan logistik sementara dipastikan cukup untuk memenuhi kebutuhan pengungsi, yang kini jumlahnya mencapai 22.213 jiwa, selama empat hari ke depan.
Kelima dapur umum tersebut masing-masing didirikan di kompleks Sekolah Tinggi Teknologi (STT) Telkom (2 dapur umum) bagi pengungsi asal Kec. Dayeuhkolot, halaman kantor Desa Bojongsoang (1) bagi pengungsi asal Kec. Bojongsoang, kompleks SMP Binagara (1) bagi pengungsi asal Kelurahan Andir Kec. Baleendah, dan halaman kantor Kecamatan Baleendah (1) bagi pengungsi asal Kelurahan/Kec. Baleendah. Untuk menjalankan operasional kelima dapur umum tersebut, BPBD Kab. Bandung menggandeng berbagai instansi dan lapisan masyarakat.
“Dapur umum didirikan menyusul bencana banjir yang berkepanjangan dengan jumlah pengungsi yang terus bertambah. Kami harap keberadaan dapur umum mampu mencukupi kebutuhan dasar seluruh pengungsi sehingga tidak ada yang terabaikan,” papar Kepala BPBD Kab. Bandung Juhana Atmawisastra.
Menurut Juhana, saat ini modal logistik yang dimiliki BPBD untuk menyokong dapur umum diperkirakan cukup hingga empat hari ke depan, meliputi lima ton beras, 100 liter minyak goreng, ratusan kaleng sarden, ribuan mi instan, serta ratusan kecap dan saos. Dalam waktu dekat, persediaan beras akan ditambah 15 ton. “Kami sangat bersyukur karena memperoleh sokongan dari berbagai pihak, terutama BPBD Provinsi Jabar,” katanya.
Dihubungi terpisah, Kepala BPBD Provinsi Jabar Sigid Udjwalaprana menyatakan kesiapannya menyokong setiap kebutuhan para pengungsi korban banjir di Kab. Bandung. “Apapun yang dibutuhkan dan berapapun jumlahnya, kami siap menyokong. Itu sudah menjadi komitmen. Apalagi kita semua mengerti BPBD Kab. Bandung baru seminggu lalu terbentuk,” ujarnya. (A-165/A-26).***
Kelima dapur umum tersebut masing-masing didirikan di kompleks Sekolah Tinggi Teknologi (STT) Telkom (2 dapur umum) bagi pengungsi asal Kec. Dayeuhkolot, halaman kantor Desa Bojongsoang (1) bagi pengungsi asal Kec. Bojongsoang, kompleks SMP Binagara (1) bagi pengungsi asal Kelurahan Andir Kec. Baleendah, dan halaman kantor Kecamatan Baleendah (1) bagi pengungsi asal Kelurahan/Kec. Baleendah. Untuk menjalankan operasional kelima dapur umum tersebut, BPBD Kab. Bandung menggandeng berbagai instansi dan lapisan masyarakat.
“Dapur umum didirikan menyusul bencana banjir yang berkepanjangan dengan jumlah pengungsi yang terus bertambah. Kami harap keberadaan dapur umum mampu mencukupi kebutuhan dasar seluruh pengungsi sehingga tidak ada yang terabaikan,” papar Kepala BPBD Kab. Bandung Juhana Atmawisastra.
Menurut Juhana, saat ini modal logistik yang dimiliki BPBD untuk menyokong dapur umum diperkirakan cukup hingga empat hari ke depan, meliputi lima ton beras, 100 liter minyak goreng, ratusan kaleng sarden, ribuan mi instan, serta ratusan kecap dan saos. Dalam waktu dekat, persediaan beras akan ditambah 15 ton. “Kami sangat bersyukur karena memperoleh sokongan dari berbagai pihak, terutama BPBD Provinsi Jabar,” katanya.
Dihubungi terpisah, Kepala BPBD Provinsi Jabar Sigid Udjwalaprana menyatakan kesiapannya menyokong setiap kebutuhan para pengungsi korban banjir di Kab. Bandung. “Apapun yang dibutuhkan dan berapapun jumlahnya, kami siap menyokong. Itu sudah menjadi komitmen. Apalagi kita semua mengerti BPBD Kab. Bandung baru seminggu lalu terbentuk,” ujarnya. (A-165/A-26).***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar