BANJARAN,(GM)-
Masyarakat di daerah Kamasan, Banjaran dan sekitarnya, berharap Sungai Cisangkuy yang melintasi daerah tersebut segera dikeruk pemerintah. Sebab bencana banjir bandang yang mereka alami, kerap terjadi jika di wilayah Pangalengan dan sekitarnya hujan deras.
Salah seorang warga Kamasan, Tetep Darmawan kepada "GM", Rabu (9/11) menuturkan, warga Kamasan sering diterjang banjir bandang akibat luapan Sungai Cisangkuy. Anak Sungai Citarum ini meluap jika di daerah hulu seperti daerah Pangalengan dan sekitarnya hujan turun dengan deras.
Karena banjir bandang ini dikhawatirkan terjadi kembali bahkan lebih besar, Tetep berharap pemerintah melakukan pengerukan. Apalagi kondisi sungai sekarang sudah dangkal dan banyak tumpukan sampah. "Pengerukan tersebut terutama dari jembatan Jalan Raya Banjaran-Soreang sampai daerah Waas, Kec. Pameungpeuk dengan panjang sekitar 3 sampai 4 km," katanya.
Hal yang sama dikatakan Encang (48), warga lainnya. Ia berharap pemerintah melakukan penanganan Sungai Cisangkuy karena sudah membuat masyarakat menderita akibat terjangan banjir bandang. Bahkan kini rumahnya terpaksa ditinggalkan karena tinggal di sana tidak lagi membuatnya tenang.
"Saya lebih memilih pindah saja ke desa tetangga karena khawatir sewaktu-waktu terjadi banjir bandang. Semalam saja rumah saja terendam air sepinggang dan sekarang dipenuhi lumpur," katanya.
Sementara Yayat (60) mengaku dirinya berharap rumah warga yang sering terendam banjir dibebaskan dari kewajiban membayar pajak bumi dan bangunan (PBB). Sebab rumah warga ini terbilang bukan lahan produktif. "Saya sudah mengajukan ke Pemkab Bandung tahun lalu agar rumah warga yang sering terkena banjir dibebaskan dari pembayaran PBB. Tapi sampai sekarang belum ada tindak lanjutnya," ujarnya.
Sementara pascabanjir semalam, sejumlah warga disibukkan dengan lumpur yang mengendap akibat terbawa air Cisangkuy semalam. Lumpur yang mengendap di gang-gang dan rumah warga ini membuat susah warga karena cukup tebal dengan ketebalan 20-30 cm.
"Sejak tadi malam air sudah mulai surut dan hingga pagi tadi tinggal sisa-sisa lumpur yang dibawa banjir. Sementara warga yang mengungsi juga sudah bisa pulang ke rumah sekitar pukul 24.00 WIB," ungkap Kades Kamasan, Herli Purnomo.
Berita sebelumnya, Sungai Cisangkuy yang melewati Kec. Banjaran, Kab. Bandung kembali meluap dan merendam rumah warga di Kamasan dengan ketinggian 1-2 meter, Selasa (8/11) malam. Rumah warga yang terendam banjir bandang ini sekitar 220 unit dengan jumlah kepala keluarga sebanyak 300 KK atau 1.200 jiwa.
Kepala Desa Kamasan, Herli Purnomo mengatakan, hanya berselang satu minggu, desanya sudah dua kali diterjang banjir. "Seminggu lalu, Sungai Cisangkuy meluap dan luapannya merendam sebagian wilayah desa," katanya.
Banjir Bandang merendam rumah di 5 RW, yaitu RW 03, 04, 05, 06, dan RW 07. Warga untuk sementara diungsikan ke Masjid Persatuan di RW 06, Bale RW 06, dan sejumlah rumah yang tidak terendam. (B.97/B.35)**
Banjir Banjaran karena Kiriman
Komp Perkantoran Pemkab Bandung
Jl. Bandung-Soreang KM 17 Bandung, 40911
Tidak ada komentar:
Posting Komentar