TEMPO Interaktif, Jakarta - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Syamsul Maarif mengatakan, pihaknya sudah melakukan sejumlah antisipasi menghadapi ancaman gempa berikutnya. Cara yang dilakukan antara lain membuat prosedur tetap menghadapi bencana serta menggelar latihan-latihan untuk evakuasi.
“(Antisipasi itu) Tersebar di daerah-daerah, sesuai daerah rawan bencana seperti di Aceh, Sumatera Barat, Bengkulu, sampai ke selatan,” kata Syamsul saat dihubungi Tempo, Kamis, (3/2).
Pernyataan Syamsul ini menanggapi desakan dari Asisten Staf Khusus Presiden bidang Bencana, Iwan Sumule. Dalam siaran persnya, Sumule meminta BNPB lebih serius dalam menanggapi prediksi para ahli mengenai potensi terjadinya gempa besar di sekitar Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat.
Para ahli gempa Indonesia memperingatkan bahwa gempa bumi 7,2 Skala Richter yang memicu tsunami di Kepulauan Mentawai akhir Oktober 2010 lalu menjadi semacam isyarat adanya gempa besar yang mungkin terjadi pada tahun ini di wilayah yang meliputi Pulau Siberut, Pulau Sipora, Pulau Pagai Utara, hingga pertengahan Pulau Pagai Selatan.
Syamsul mengatakan, dalam persoalan penanggulangan bencana, juga perlu ada kepedulian dari pemerintah daerah untuk membuat program-program persiapan antisipasi bencana semacam ini yang lebih rutin.
ANNISA ANINDITYA WIBAWA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar