Pemkab Bandung Tetap Berikan Bantuan

SOREANG,(GM)-

Meski tidak ada bencana alam yang terbilang besar, Pemkab Bandung tetap memberikan bantuan kepada masyarakat yang terkena musibah. Bantuan juga diberikan untuk pencegahan bencana seperti pembangunan bronjong guna mengantisipasi longsor di beberapa titik.

Kepala Pelaksana BPBD Kab. Bandung, Juhana Atmawinata didampingi Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kab. Bandung, Cecep Hendrawan kepada "GM", Senin (24/1) menuturkan, pihaknya memberikan bantuan tidak hanya bagi korban bencana besar seperti banjir. Untuk musibah apa pun seperti kebakaran, sudah sepatutnya BPBD memberikan bantuan.

"Seperti kebakaran di Kutawaringin, beberapa waktu lalu yang meludeskan rumah warga. Kita bantu minimal family kit dengan harapan korban bisa bertahan seminggu sebelum rumahnya dibangun kembali," katanya.

Beberapa waktu lalu pihaknya juga memberikan bantuan bronjong untuk mengantisipasi melebarnya longsoran jalan di daerah Ibun. "Paling tidak brojong bisa menahan jalan sebelum nantinya ada perbaikan," katanya.

Lebih lanjut Juhana menuturkan, untuk membantu masyarakat yang terkena bencana alam, Pemkab Bandung juga masih mempunyai stok beras. Dengan begitu jika terjadi bencana, pihaknya bisa langsung menyalurkan bantuan kepada para korban. "Bantuan untuk korban bencana tetap disediakan. Stok beras sekarang diperkirakan masih ada 20 ton," katanya.

Sementara Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kab. Bandung, Cecep Hendrawan menuturkan, pihaknya belum bisa mengeluarkan bantuan sendiri karena belum punya dana on call. Untungnya untuk menggunakan anggaran tidak terduga, BPBD mendapat keringanan dalam prosedurnya. 

"Untuk mengeluarkan dana tidak terduga memang ada proses dan prosedurnya. Tapi kalau ada bencana dan masyarakat butuh bantuan, tidak mungkin kita menempuh prosedur yang ditetapkan karena akan lama. Makanya untuk bantuan kedaruratan, kita ada keringanan dalam prosedur," ujarnya.

Menurut cecep, tidak tersedianya dana on call ini karena untuk mengajukan anggaran belum ada payung hukumnya berupa perda penanganan bencana. "Bukan hanya anggaran kedaruratan atau dana on call, kita juga masih kekurangan peralatan bencana," ujarnya. 

Menurut Cecep, logistik yang dimiliki BPBD Kab Bandung sekarang ini baru 4 perahu karet, 6 unit mesin pompa serta 10 tenda, yang terdiri atas 6 unit tenda peleton, dan 4 tenda regu. Meski demikian untuk perahu karet, kemungkinan BPBD akan menarik dari dinas lain seperti Dinsos dan Kesbang Linmas. 

Dijelaskan Cecep, meski peralatan masih kurang, namun pihaknya tidak terlalu khawatir karena peran swasta dan instansi lain sangat bagus dalam memberikan bantuan seperti meminjamkan perahu karet. 

"Untuk perahu karet kadang kita ditawari pinjaman seperti dari Wanadri maupun TNI AL," katanya. (B.97)**


Share:

1 komentar:

  1. Saya telah berpikir bahwa semua perusahaan pinjaman online curang sampai saya bertemu dengan perusahaan pinjaman Suzan yang meminjamkan uang tanpa membayar lebih dulu.

    Nama saya Amisha, saya ingin menggunakan media ini untuk memperingatkan orang-orang yang mencari pinjaman internet di Asia dan di seluruh dunia untuk berhati-hati, karena mereka menipu dan meminjamkan pinjaman palsu di internet.

    Saya ingin membagikan kesaksian saya tentang bagaimana seorang teman membawa saya ke pemberi pinjaman asli, setelah itu saya scammed oleh beberapa kreditor di internet. Saya hampir kehilangan harapan sampai saya bertemu kreditur terpercaya ini bernama perusahaan Suzan investment. Perusahaan suzan meminjamkan pinjaman tanpa jaminan sebesar 600 juta rupiah (Rp600.000.000) dalam waktu kurang dari 48 jam tanpa tekanan.

    Saya sangat terkejut dan senang menerima pinjaman saya. Saya berjanji bahwa saya akan berbagi kabar baik sehingga orang bisa mendapatkan pinjaman mudah tanpa stres. Jadi jika Anda memerlukan pinjaman, hubungi mereka melalui email: (Suzaninvestment@gmail.com) Anda tidak akan kecewa mendapatkan pinjaman jika memenuhi persyaratan.

    Anda juga bisa menghubungi saya: (Ammisha1213@gmail.com) jika Anda memerlukan bantuan atau informasi lebih lanjut

    BalasHapus

Maps

Pengikut