SOREANG, (PR).-
Meski sudah memiliki struktur organisasi, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kab. Bandung belum memiliki kantor. BPBD Kab. Bandung juga langsung dihadapkan pada upaya penanganan bencana banjir yang menimpa wilayah Kab. Bandung dalam seminggu terakhir ini.
"BPBD tidak boleh terhambat oleh belum adanya tenaga lapangan ataupun anggaran yang belum cair, termasuk belum jelasnya persoalan kantor," kata Sekretaris BPBD Kab. Bandung, Agus Maulana, di ruang kerjanya yang lama di Kantor Dinas Sosial Kependudukan dan Catatan Sipil (Dinsosdukcasip) Kab. Bandung, Senin (6/12).
Agus mengatakan, untuk membantu penanganan korban banjir di Kec. Baleendah, Dayeuhkolot, Banjaran, dan Cangkuang, masih menggunakan bantuan dari Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kab. Bandung. "Banjir yang terjadi pada Minggu (5/12) kemarin sangat mengagetkan karena kondisi cuaca di Kota Bandung dan Kota Cimahi sangat cerah. Hanya, daerah-daerah di hulu Sungai Citarum dan Kec. Soreang, Baleendah, Dayeuhkolot, serta Banjaran turun hujan sangat deras," katanya.
Akibatnya, banjir bandang melanda Kec. Banjaran (Desa Neglasari, Desa Kamasan, dan Desa Tarajusari), Kec. Cangkuang (Desa Tanjungsari), dan sebagian besar desa di Kec. Dayeuhkolot dan Baleendah. "Banjir pada Senin pagi sudah mulai surut, sehingga arus lalu lintas mulai lancar. Sebelumnya ruas jalan yang menghubungkan Baleendah, Dayeuhkolot, Banjaran, Soreang, dan Pangalengan terputus akibat banjir hingga semeter," ucapnya.
Jembatan ambrol
Sementara itu, akibat hujan deras pada Jumat lalu (3/12) sekitar pukul 14.30 WIB membuat jembatan Kampung Pintusari Desa/Kec. Banjaran ambrol. Jembatan yang ambrol itu menghubungkan Kampung Pintusari dan Pintuloji ke Jln. Raya Banjaran.
Selain itu, banjir bandang yang melanda Kab. Bandung juga merusak sejumlah ruas jalan. Banyak jalan yang terkelupas aspalnya, bahkan ada yang sampai berlubang. Ruas Jln. Raya Soreang-Banjaran di dekat jembatan Citaliktik, sekarang ini dipenuhi lubang akibat tergerus banjir.
Demikian pula di Jln. Gading Tutuka. Di depan pintu gerbang Perumahan Gading Tutuka 1 Desa Cingcin, Kec. Soreang, rusak parah karena aspalnya terkelupas. Padahal, jalan tersebut baru saja diperbaki pada Oktober lalu.
Jalan masuk ke sejumlah perumahan seperti Gading Tutuka 2 di Desa Ciluncat, Kec. Cangkuang juga rusak parah akibat selalu tergenang banjir. "Warga bingung mau mengadu ke mana karena pihak pengembang perumahan sudah bangkrut, sementara jalan belum diserahkan ke Pemkab Bandung," kata Ketua RW 12, Adang Subangga. (A-71)***
Sumber : Pikiran Rakyat Online
Tidak ada komentar:
Posting Komentar