Puluhan KK Warga Sapan Terpaksa Gunakan Air Sumur Tercemar

SOREANG, (PRLM).- Puluhan Kepala Keluarga di kampung Sapan kaler Desa Sukamanah Kecamatan Rancaekek Kabupaten Bandung, terpaksa menggunakan air sumur yang tercemari oleh air limbah yang mengalir di sungai Citarik untuk keperluan Mandi Cuci dan kakus (MCK).
Kondisi ini sudah berlangsung sejak lama, dan sampai saat ini pemerintah terkesan tutup mata dan bersikap stagnan atas kondisi yang menimpa warga sekitar Desa Sukamanah tersebut.
"Air yang berwarna hitam pekat ini, terpaksa digunakan untuk kebutuhan sehari-hari. Untuk air minum warga membeli air galon, kata warga Sapan Kaler RT 02/03 Desa Sukamanah Kecamatan Rancaekek Kabupaten Bandung Dayat Hidayat pada Kamis (26/7/12).
Menurut dia, pemerintah kurang perhatian kepada warga miskin, saat ini pemerintahan terkesan kurang mempedulikan serta kurang merespon atau pun pura-pura tidak melihat dengan kondisi yang terjadi. Rakyat dibutuhkan, jika adanya pemilihan pemimpin.
"Rakyat kecil sampai kapanpun tidak akan menang, meski kita menderita kita gak akan diperhatikan, dan anehnya pemerintah tidak memperhatikan keluh kesah kami. Pabrik banyak uang, jadi persoalan akan cepat beres dikarenakan sudah dututup oleh uang," ucapnya.
Hal senada disampaikan Dadeng warga Rancakemit Desa Sukamanah Kecamatan Rancaekek, sejak lama warga mengeluhkan pencemaran limbah cair di Sungai Citarik.
Pencemaran mulai terasa sejak berdirinya Pabrik Kahatek. Limbah cair tersebut diduga dibuang beberapa pabrik yang berada di wilayah Kecamatan Rancaekek, Solokan Jeruk dan dilaur Kabupaten Bandung yakni pabrik yang berada di wilayah Kabupaten Sumedang.
"Dampak pencemaran Sungai Citarik yang terjadi, aparat mulai dari pemerintah desa, Kecamatan maupun pemerintah Kabupaten Bandung tidak bisa berbuat banyak dan sampai saat ini pembuangan masih terjadi,” ucapnya. (CA-08/A-88)***
Share:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Maps

Pengikut