BANDUNG, KOMPAS.com — Warga Majalaya bisa kembali bernapas lega menyusul mulai surutnya genangan air dari Sungai Citarum, Jumat (23/12/2011) malam ini.
Tiga jam sebelumnya, warga harus bersiap dengan kemungkinan rumah mereka kembali tenggelam oleh air.
Keterangan yang dikeluarkan jaringan komunikasi Garda Caah, organisasi tanggap bencana banjir di Majalaya, menyebutkan, mereka menetapkan kondisi Siaga mengingat tinggi muka air Sungai Citarum di pos pemantau sungai 3 meter-75 sentimeter. Dengan ketinggian seperti itu, sudah ada daerah yang tergenangi meski hanya semata kaki.
Satu jam kemudian, kondisi seperti itu tetap bertahan. Muncul instruksi melalui radio panggil agar warga mempersiapkan tanggul kecil di depan rumah mereka.
Biasanya, tanggul berisi tanah liat yang dimasukkan ke dalam karung plastik. Bila ditumpuk, cukup efektif dalam menghalau air meski tidak semua bisa ditahan.
Informasi yang terakhir didapatkan sekitar pukul 20.00, ketinggian muka air kembali menurun. Dengan ketinggian air pada puncak banjir 3 meter-82 sentimeter, kini sudah turun menjadi 1 meter.
"Kini sudah kembali normal," ujar Adang Suhendar, petugas pemantau Sungai Citarum.
Begitu pula diutarakan Deni Riswandani, warga Majalaya. Saat ini dia bersama warga lain tengah mendata rumah yang tadi kebanjiran.
Majalaya termasuk daerah rawan banjir karena sering terkena limpasan air Sungai Citarum bila badan sungai tidak bisa menampungnya. Tiga daerah hulu yang daerah hilirnya ada di Majalaya adalah daerah Ibun, Pacet, dan Kertasari.