| SOREANG,(GM)-
Tindakan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kab. Bandung memasang penunjuk arah di jalur evakuasi serta menyediakan lahan untuk pengungsi dari Kab. Garut jika sewaktu-waktu Gunung Papandayan meletus, jangan dipandang pacoro kokod (mengambil alas orang lain, red). Hal itu dilakukan sebagai bentuk kepedulian untuk membantu korban yang terkena musibah bencana alam. Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kab. Bandung, Cecep Hendrawan kepada "GM", Kamis (29/9) menuturkan, selama ini ada selentingan tindakan yang dilakukan BPBD Kab. Bandung membantu pengungsi jika Papandayan meletus ini merupakan aksi pacoro kokod. Karena selain lokasi Papandayan berada di wilayah Garut, warga yang disiapkan tempat pengungsiannya juga warga Garut, yang berbatasan dengan wilayah Kab. Bandung. "Memang ada selentingan yang mengatakan tindakan kita seolah-olah mengambil porsi orang lain. Tapi bukan itu maksud kita," tandasnya. Dalam membantu korban bencana alam, pihaknya sama sekali tidak memiliki pikiran macam-macam. Baginya, kerja di wilayah mana sama saja yang penting niatnya murni membantu. Sesuai UU No. 24/2007 tentang Penanggulangan Bencana, penanganan bencana tidak berdasarkan otoritas wilayah, ras, suku maupun agama. Menurut Cecep, disediakannya tempat pengungsian untuk warga Garut, karena bercermin pada kejadian sebelumnya. Ketika Papandayan meletus tahun 2002, warga di dua kampung, yaitu Kp. Stamplat, Desa Panawa, Kec. Pamulihan, Kab. Garut dan Kp. Cileuleuy, Desa Girimukti, Kec. Pamulihan, Kab. Bandung, lebih memilih mengungsi ke Kp. Cibutarua, Desa Neglasari, Kab. Bandung. "Ini mereka lakukan karena Cibutarua merupakan lokasi terdekat dari kampung mereka dibandingkan harus mengungsi ke daerah lain di Garut," ujarnya. Selain menyediakan tempat pengungsian, sebagai bentuk kemanusiaan, pihaknya tidak akan membeda-bedakan bantuan antara warga Garut dengan Kab. Bandung. Diberitakan sebelumnya, meski status Gunung Papandayan siaga 3 dan tidak membahayakan bagi warga Kab. Bandung, Pemkab Bandung dan sejumlah relawan bencana menyiapkan jalur evakuasi untuk warga Garut yang eksodus ke wilayah Kab. Bandung. Bahkan Pemkab Bandung bersama PTPN VIII Perkebunan Sedep, sudah menyiapkan logistik dan tempat pengungsian di lapangan bola Kp. Cibutarua, Desa Neglasari, Kec. Kertasari, Kab. Bandung, yang merupakan lokasi terdekat dengan Kp. Stamplat dan Cileuleuy. Jumlah warga Kab. Garut yang eksodus ke wilayah Kab. Bandung, untuk Kp. Cileuleuy diperkirakan sekitar 225 KK. Sedangkan dari Kp. Stamplat sekitar 460 KK. Untuk mencapai pengungsian di Cibutarua, warga Cileuleuy menempuh perjalanan sekitar 5 km, sedangkan dari Stamplat mencapai 8 km. (B.97)** |
|
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar