SOREANG, (PRLM).- Hujan deras yang terus menguyur Desa Linggar, Kec. Rancaekek, Kab. Bandung pada Selasa (7/12) malam, membuat sekitar 750 rumah terendam banjir dengan rata-rata ketinggian mencapai 30 s/d 50 centimeter.
Selain merendam ratusan rumah, banjir tersebut membuat ratusan hektar lahan pertanian di Desa Linggar mengalami kerusakan berat. Dan, warga juga tidak bisa melakukan usaha karena barang dagangannya terendam air.
Berdasarkan pemantauan “PRLM”, lokasi yang terendam air di Desa Linggar mencapai 11 RW dan 36 RT. Meskipun, saat ini rendaman air telah surut. Namun, imbas banjir yang menerjang di Desa Linggar tersebut masih terasa oleh beberapa warga. Salah satunya rumah yang dihuni Atikah (34) warga Kampung Babakan Asem RT 04/ RW 01 Desa Linggar, Kecamatan Rancaekek Kab. Bandung banjir masih merendam rumahnya dengan ketinggian air mencapai 50 centimeter.
“Sebenarnya rumah saya sudah terendam air sejak dua hari yang lalu yakni sejak hari Senin (6/12) saat Kali Cimande meluap karena tak mampu lagi menampung air. Ditambah lagi dengan kondisi hujan terus mengguyur sehingga rumah saya masih terendam hingga sekarang,” katanya, Rabu (8/12).
Atikah menjelaskan, akhir-akhir ini rumahnya sering kali terendam banjir semenjak jalan di Desa Linggar dibeton sehingga posisi rumahnya lebih rendah dibandingkan jalan. “Jadi saat hujan turun air langsung masuk rumah karena gorong-gorong di sekitar jalan meluap,” tuturnya.
Hal serupa juga dialami Suherman (32) warga Kp. Babakan Asem RT 04/RW 01 Desa Linggar yang merupakan tetangga Atikah (34) rumahnya sempat terendam hingga mencapai ketinggian 30 sentimeter. Namun, nasib Suherman (34) lebih beruntung karena air yang menggenangi rumahnya pada Rabu (8/12) pagi sudah surut. “Kali Cimande yang berada dibelakang rumah saya saat ini sudah dangkal sehingga setiap hujan deras pasti meluap,” katanya.
Dia pun berharap agar Pemerintah Kab. Bandung memperhatikan warga di Desa Linggar yang akhir-akhir ini sering terendam banjir. “ Sampai saat ini, belum ada bantuan dari Kab. Bandung. Warga hanya minta ditinjau,bagaimana situasi dan keadaan disini karena Kali Cimande saat ini sudah dangkal. Perlu adanya Normalisasi Kali Cimande,” ujarnya.
Sementara itu Kades Desa Linggar, Yoyo Iryadi mengatakan pihaknya terus berupaya agar Kali Cimande tidak terus meluap, salah satu upayanya yakni pembersihan rutin yang dilakukan setiap tahun dengan para warga. “Tetap saja Kali Cimande meluap. Satu-satunya cara yakni dengan normalisasi kali oleh Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS),” katanya.
Untuk mengantisipasi banjir susulan, katanya, pihaknya telah menurunkan 32 orang yang terdiri dari Linmas dan aparat desa. “Setiap malam kita selalu berkeliling Desa Linggar memantau titik-titik yang rawan banjir,” tuturnya. (A-194/das)***
Sumber : Pikiran Rakyat Online
Tidak ada komentar:
Posting Komentar